Sunday 15 November 2009

Adira incar booking Rp13 triliun


JAKARTA: PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) memproyeksikan penyaluran kredit baru (new booking) pada tahun depan meningkat hingga 15% dari realisasi tahun ini yang diyakini lebih dari Rp13 triliun.

Pada kuartal III/2009, perusahaan pembiayaan yang disokong oleh induk perusahaan Bank Danamon ini sudah mencetak pembiayaan baru kendaraan bermotor Rp10 triliun dengan kontribusi terbesar dari kredit sepeda motor baru.

Presiden Direktur Adira Finance Stanley Setia Atmadja mengatakan proyeksi pembiayaan tahun depan sebenarnya masih dalam tahap pengkajian sehingga untuk sementara perseoran memproyeksikan kenaikan booking antara 10% dan 15%.

Stanley mengatakan hingga akhir tahun ini, booking akan terealisasi di atas Rp13 triliun atau mampu melewati target yang sebelumnya dipatok Rp12 triliun.

"Kondisi tahun depan diperkirakan semakin positif sehingga kami memperkirakan pembiayaan meningkat antara 10%-15% dari posisi akhir tahun ini apalagi pada kuartal ketiga ini pembiayaan sudah menembus Rp10 triliun," katanya kepada pers usai Infobank Outlook 2010 di Jakarta kemarin.

Menurut dia, pasar pembiayaan pada semester II/2009 sudah sangat positif. Hal itu mengingat faktor pendukung seperti pinjaman bank atau likuiditas sudah lebih baik dari sebelumnya dan BI Rate yang berada di level rendah. Jika perekonomian semakin baik, lanjutnya, berimbas terhadap kualitas portofolio konsumen yang juga baik. Oleh sebab itu, pada tahun depan pembiayaan semakin marak.

Akan tetapi, menurut Stanley ada beberapa tantangan dari industri otomotif yang terkait erat dengan industri multifinance di antaranya kesiapan industri otomotif dalam menyediakan produk-produk bagi kebutuhan pasar.

"Tantangan ke depan itu lebih pada kesiapan produsen otomotif. Terkadang ada mismatch terhadap kebutuhan dan persediaan [inventory]. Mereka [otomotif] juga tidak mungkin terlalu optimistis dengan menyiapkan inventori kendaraan bermotor karena nantinya bisa banjir," katanya.

Peluang cabang

Stanley menambahkan pada tahun depan pihaknya juga berpeluang membuka kantor cabang baru untuk mengakomodasi sebagian wilayah di luar Pulau Jawa.

Terkait dengan pendanaan, pihaknya belum menyediakan nominal angka yang sebenarnya dibutuhkan, tetapi sebagai patokan untuk membuka satu cabang diperlukan antara Rp700 juta dan Rp1 miliar.

Erida Gunawan, Direktur Operasi dan Pembiayaan Mobil Adira Finance, mengatakan sejak Januari hingga September tahun ini di tengah penurunan pangsa pasar Adira atas pembiayaan sepeda motor baru, pangsa pembiayan mobil justru meningkat.

Pangsa Adira untuk motor turun dari 13,8% menjadi 13%, sementara pangsa pasar untuk mobil baru meningkat dari 2,7% pada September tahun lalu menjadi 3,2% pada periode yang sama tahun ini.

Oleh M. Tahir Saleh
Bisnis Indonesia

1 comment:

  1. waduh....13T?!! pede bgt adira yak

    ReplyDelete

Sobat punya komentar? Monggo di poskan sob...Saya sangat mengharapkan dan menghargai komentar Anda