Wednesday 11 November 2009

WOM Finance Genjot Target Pembiayaan Rp5 Triliun


Kamis, 3 September 2009 - 17:12 wib
text TEXT SIZE :
foto: Heru Haryono/okezone.com

JAKARTA - PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) akan menggenjot pembiayaan di paruh kedua tahun ini guna mencapai target pembiayaan 2009 yang dipatok Rp5 triliun. Hingga semester I-2009 WOM baru menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,9 triliun.

"Di awal-awal semester satu kemarin pembiayaan kita memang agak lambat," kata Direktur Utama Wom Finance Presiden Direktur Suwandi Wiratno, di Jakarta,Kamis (3/9/2009).


text TEXT SIZE :
foto: Heru Haryono/okezone.com

JAKARTA - PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) akan menggenjot pembiayaan di paruh kedua tahun ini guna mencapai target pembiayaan 2009 yang dipatok Rp5 triliun. Hingga semester I-2009 WOM baru menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,9 triliun.

"Di awal-awal semester satu kemarin pembiayaan kita memang agak lambat," kata Direktur Utama Wom Finance Presiden Direktur Suwandi Wiratno, di Jakarta,Kamis (3/9/2009).

Dia mengatakan, krisis ekonomi global yang dimulai pada kuartal empat tahun lalu membuat perseroan lebih selektif dalam menyalurkan kredit sepeda motor tahun ini. WOM jelas dia, lebih mengutamakan prinsip kehati-hatian guna menekan angka kredit bermasalah (non performing loan/NPL).

Hingga semester I-2009, WOM berhasil menyalurkan pembiayaan 160 ribu unit senilai Rp1,9 triliun. Per Agustus 2009, WOM berhasil meningkatkan pembiayaan sebanyak 255 ribu unit senilai Rp2,7 triliun. "Yang pasti di awal kita agak sedikit melambat karena kita lebih prudent," kata Suwandi.

Meski demikian jelas Suwandi, pada paruh kedua tahun ini WOM akan menggenjot pembiayaan sehingga target kredit tahun ini sebanyak 400 ribu unit senilai Rp5 triliun dapat tercapai. Total pembiayaan ini akan disalurkan di motor bekas sebesar 35 persen dan sisanya motor baru 65 persen. "Kami optmistis akan tercapai," katanya.

Mengenai pendanaannya sebagian besar melalui joint financing dari perbankan nasional, khususnya PT Bank International Indonesia Tbk (BNII) sebagai induk usaha. Sisanya dari kas internal dan pendanaan eksternal lainnya tanpa menyebutkan komposisi masing-masing pendanaan tersebut.

Optimisme ini jelas dia, seiringnya dengan tren meningkatnya permintaan motor, khususnya menjelang lebaran dan akhir tahun. Menurutnya, tren kenaikan permintaan motor juga dipicu dengan semakin turunnya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) ke level 6,5 persen seiring melandainya laju inflasi.

Kondisi ini dipertegas dengan kebijakan 14 bank nasional yang diwajibkan menurunkan suku bunga kredit maksimal 150 basis poin (bps) di atas BI rate. "Meski kebijakan ini tidak bisa langsung direspons, tapi trennya akan memicu kenaikan industri automotif," kata Suwandi.

Suwandi mengatakan, untuk mencapai target pembiayaan tahun ini perseroan berupaya memberikan manfaat lebih kepada pelanggan yang ada (existing). Salah satunya adalah dengan memberikan program KAWAN (Kartu WOM Bermanfaat). Program ini ditujukan bagi pelanggan WOM dengan menawarkan diskon servis dan program undian. "Kami melihat konsumen tidak hanya sebatas pelanggan dalam masa kredit 2-3 tahun, tapi lebih dari itu," kata Suwandi.

Selain itu, jelas dia WOM juga akan menambah cabang guna menggenjot pembiayaan. Pada tahun ini perseroan akan menambah 20 cabang menjadi 160 cabang dari sebelumnya 140. Per semester I-2009, WOM baru menambah satu kantor cabang di Sumatera Selatan. Hingga akhir tahun perseroan akan menambah sekira 19 kantor cabang yang tersebar di Sumatera, dan Kalimantan. Investasi yang dianggarkan setiap satu kantor diperkirakan mencapai Rp100-150 juta yang didanai dari kas internal.

Target pembiayaan WOM tahun ini sebesar Rp5 triliun sama dengan 2008 lalu. Hanya saja secara volume, mengalami penurunan dari 487 ribu unit di 2008 menjadi hanya sekira 400 ribu unit di tahun ini. Penurunan ini jelas Suwandi, karena menurunnya industri motor nasional. "Kita kan mengikuti industrinya," katanya.

Di sisi lain Suwandi mengungkapkan, menjelang lebaran pembiayaan WOM naik 12-15 persen. Per Agustus 2009 pembiayaan perseroan naik menjadi 40 ribu unit atau naik dibandingkan Juli 2009 sekira 35 ribu unit.(Whisnu Bagus /Koran SI/ade)

No comments:

Post a Comment

Sobat punya komentar? Monggo di poskan sob...Saya sangat mengharapkan dan menghargai komentar Anda