Sunday 15 November 2009

KREDIT MACET INDUSTRI PEMBIAYAAN Per September, NPL Multifinance Mengkerut


JAKARTA. Upaya perusahaan pembiayaan mengatasi persoalan non-performing loan (NPL), atawa piutang bermasalah, membuahkan hasil. Dibanding tahun lalu, per akhir September ini rata-rata NPL multifinance menurun.

Direktur Marketing PT Federal International Finance (FIF) Margono menuturkan, NPL FIF per akhir September sebesar 2,6%, turun dibandingkan posisi September 2008, yaitu 3,1%. Begitu pula dengan
PT Wahana Ottomitra Multiartha Finance Tbk. (WOM). Anak usaha PT Bank Internasional Indonesia Tbk itu menekan rasio NPL dari 6,7% menjadi 4%.

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mencatat, rata-rata NPL anggota mereka per akhir September sebesar 1,5%. "Angka 1,5% ini sudah cukup bagus, tapi kami berharap akhir tahun angka nya bisa lebih kecil lagi," kata Dennis Firmansyah, Sekjen APPI.

Margono menyebut, penurunan rasio NPL sebagai pertanda membaiknya kinerja multifinance. "Sejak kuartal kedua kami berusaha keluar dari kiris global," ujarnya.

Di FIF, usaha menurunkan NPL dilakukan dengan dua cara: memperketat proses seleksi calon customer dan melakukan penyelesaian terhadap customer bermasalah.

Dennis menambahkan, penurunan rasio NPL per kuartal ketiga ini juga disebabkan meningkatnya pembiayaan. "Nilainya mulai naik sejak Mei lalu," ujarnya. APPI mencatat, pembiayaan untuk sektor tambang dan kebun mulai tumbuh, kendati tidak sepesat paruh pertama 2008 lalu. Faktor lainnya adalah penurunan bunga bank. "Perusahaan pembiayaan mendapatkan dana murah sehingga nasabah kita juga tidak terbebani," ujarnya.

Jika perusahaan multifinance lain menggenjot pembiayaan untuk menekan NPL, PT Indomobil Finance justru mengerem ekspansi. Menurut Gunawan, Direktur Indomobil Finance, perusahaanya tahun ini fokus memperbaiki kualitas aset, penagihan, dan sumber daya manusia. "Tahun ini, kami memilih untuk hati-hati dan tidak mengejar penyaluran pembiayaan," ujarnya.

Indomobil Finance mengutamakan memperbaiki kualitas aset supaya rasio NPL di bawah 2%.


Herry Prasetyo KONTAN

No comments:

Post a Comment

Sobat punya komentar? Monggo di poskan sob...Saya sangat mengharapkan dan menghargai komentar Anda