Friday, 2 October 2009

UI Gelar Lima Produk Penemuan Unggulan

JAKARTA--Universitas Indonesia (UI) mengekspose produk-produk penemuan para mahasiswa dan dosen UI Sistem Informasi Kepakaran di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Ahad (9/8). Ekspose produk penemuan UI ini merupakan bagian rangkaian Pekan Produk Kreatif Indonesia 2009.

Sebanyak lima karya unggulan ditampilakan, seperti alat pendeteksi penyakit melalui citra darah di komputer, pengembangan sistem sel surya, alat pendeteksi getaran tsunami, dan metode sistem informasi geografis.

''Berbagai produk ini mendukung peningkatan daya saing bangsa ini,'' ujar Deputi Direktur Kantor Komunikasi UI Devie Rahmawati, Ahad (9/8).


Kali ini, kata Devie, UI memprioritaskan produk penelitian karya anak negeri dengan menampilkan citra universitas yang mengutamakan proteksi terhadap manusia, aset, properti, data terhadap lingkungan. Terutama dengan mengusung semboyan 'health, safety, and environmental is everybody concern' yang tercermin dalam perilaku dan budaya seluruh sivitas akademika.

Devie memaparkan, salah satu produk pendeteksi penyakit melalui citra darah diciptakan dengan biaya jauh lebih murah, cepat, praktis serta aman bagi kesehatan. Dengan menggunakan codebook berukuran 32, 64, dan 128 dengan jumlah repetisi 5 dan 10 kali, diperoleh tingkat akurasi pengenalan penyakit melalui darah antara 82,76 persen, sampai 98 persen.

Saat ini, yang sudah mampu dikenali ialah penyakit leukemia. Peneliti sedang terus mengembangkan software agar mampu mendeteksi penyakit-penyakit lainnya. Dalam penelitian ini dilakukan perancangan prose pengenalan penyakit leukemia dari citra darah dengan menggunakan metode hidden markov model (HMM). Prosesnya melibatkan dua tahap proses utama yaitu proses pembentukan database dan proses pengenalan.

Sementara itu, dua peneliti dari teknik elektro UI, Feri Yusiver dan Thomas Damas Setyo, terus mengembangkan sistem sel surya terdiri dari 15 panel sel surya 50 watt. Rangkaian produk ini dapat menghasilkan tegangan kurang lebih 300 volt DC dengan arus maksimal yang dapat dicapai adalah 3 ampere serta bertenaga 280 volt. Alat praktis yang telah diterapkan berupa alat kontrol dan monitor pengawas.

Peneliti UI juga telah merancang alat pendeteksi getaran tsunami dengan tingkat akurasi yang tinggi dari bahan-bahan yang mudah didapatkan oleh masyarakat di sekitar rumah. Dengan teknik yang dirancang tidak diperlukan lagi perangkat sensor yang diletakkan di dasar laut dekat patahan lempengan antara dua benua. Keunggulannya, mampu memberikan peringatan kepada penduduk lebih cepat, sehingga rata-rata penduduk memiliki waktu empat jam untuk menyingkir dari lokasi yang dideteksi akan terjadi tsunami.

No comments:

Post a Comment

Sobat punya komentar? Monggo di poskan sob...Saya sangat mengharapkan dan menghargai komentar Anda